RASIONAL.CO.ID, Ankara – Turki akan terus mendukung rakyat Palestina hingga Palestina menjadi negara yang merdeka dan berdaulat, kata menteri luar negeri negara itu pada Mevlut Cavusoglu Selasa. Berbicara pada konferensi pers bersama Menlu Palestina Riyad al-Maliki di kota Ramallah, Tepi Barat, Cavusoglu mengatakan Turki akan menjalin hubungan yang dinormalisasi dengan ‘Israel’ dalam koordinasi dengan Otoritas Palestina.
“Dukungan kami akan terus berlanjut pada perjuangan Palestina sepenuhnya terlepas dari hubungan kami dengan ‘Israel’, tetapi saya ingin mengatakan bahwa kebijakan Palestina kami tidak dapat diubah,” tegas Cavusoglu dikutip Anadolu.
Dia mengungkapkan bahwa menjaga status dan kesucian Masjid al-Aqsha adalah hal terpenting bagi semua Muslim. “Pada kesempatan ini, kami berharap rahmat Allah sekali lagi untuk semua saudara dan saudari Palestina kami yang telah gugur,” tambah Cavusoglu.
Dia juga mengatakan menteri Turki dan Palestina akan bertemu pada 29-30 Juni untuk membahas hubungan ekonomi bilateral.
Sementara itu, Menlu Palestina Riyad al-Maliki mengatakan dua menlu membahas pelanggaran ‘Israel’ di wilayah Palestina dan masalah lainnya. Dia memuji “ikatan istimewa, otentik, dan kuat” dengan Turki.
“Sikap Turki selalu konsisten dengan aspirasi rakyat Palestina dan perjuangan mereka,” kata Al-Maliki, memuji peran Ankara dalam mendukung rakyat Palestina dan perjuangan mereka.
Al-Maliki mengatakan bahwa dia telah menjelaskan kepada menteri Turki tentang situasi di Palestina dan “kejahatan perang harian yang dilakukan ‘Israel’ terhadap rakyat Palestina.” “Kami telah melihat minat yang besar dari pihak Turki, dan ada konsensus tentang semua masalah yang telah diangkat,” tutur dia, menambahkan bahwa konsensus ini “mencerminkan perkembangan politik antara kedua negara di tingkat tertinggi.”
Sementara itu, para pejabat Turki dan Palestina menandatangani sembilan kesepakatan dan MoU pada akhir pertemuan kedua Komite Menteri Gabungan Palestina-Turki di Ramallah. Cavusoglu dan al-Maliki menandatangani enam perjanjian, diikuti oleh tiga perjanjian yang ditandatangani oleh pejabat dari kedua belah pihak.
Kesepakatan tersebut termasuk nota kesepahaman tentang kerja sama di bidang protokol, lingkungan, air, peradilan, kualifikasi polisi, saling pengakuan SIM, dan pertukaran dokumen arsip wakaf selama era Utsmani. Perjanjian tersebut termasuk nota kesepahaman antara Yayasan Maarif Turki dan pemerintah Palestina.
Satu lagi ditandatangani antara Kementerian Kewirausahaan dan Pemberdayaan Palestina dan Organisasi Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah Turki. Pesawat yang membawa Cavusoglu mendarat di Bandara Ben Gurion di Tel Aviv pada Selasa pagi di mana dia disambut oleh pejabat ‘Israel’.
Kemudian, Cavusoglu melakukan pemberhentian berikutnya di kota Ramallah di Tepi Barat dan mengunjungi Kementerian Luar Negeri Palestina. Menjelang pertemuan bilateral dengan al-Maliki, menlu Turki memimpin pertemuan kedua dari Komite Bersama Kementerian Luar Negeri Palestina dan Turki yang dibentuk pada 2010.
Cavusoglu juga telah bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Setelah pertemuannya di Palestina, menlu Turki juga melakukan kunjungan resmi ke ‘Israel’ pada Rabu dan mengadakan pembicaraan dengan Menlu ‘Israel’ Yair Lapid mengenai hubungan bilateral dan masalah regional dan internasional.*
Rep: Ahmad | Editor: Insan Kamil