RASIONAL.CO.ID, Tanggerang – Para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang tiba usai mencari nafkah di negeri orang harus menunggu seharian di bandara Soekarno-Hatta, Tanggerang.
Penumpukan TKI terjadi sejak Sabtu (18/12/2021) hingga Minggu (19/12/2021). Banyak dari mereka yang sedang duduk bahkan tiduran di lantai.
Kejadian ini sempat viral di media sosial sehingga menjadi perbincangan hangat warganet. Hal ni diakibatkan mereka wajib melakukan karantina di Wisma Atlet hingga membuat mereka harus menunggu.
Berikut fakta-fakta terjadinya penumpukan TKI di bandara Soekarno-Hatta:
1. Tranportasi
Penumpukan terjadi karena transportasi yang hendak mereka naiki yakni bus Damri tertahan di Wisma Pademangan dan Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Pasar Rumput. Terdapat 20 bus tertahan di Wisma Atlet Pademangan dan 12 di RASDC Pasar Rumput.
2. Karantina Kesahatan di Hotel Rp 19 Juta
Selain karantina di Wisma Atlet ada pula yang menawarkan untuk melakukan karantina kesehatan di hotel. Tak tanggung-tanggung biaya yang ditawarkan oleh calo sebesar Rp 19 juta per orang.
3. Sekitar 800 Orang Mengantre
Terdapat setidaknya 800 TKI mengantre di bandara Soekarno-Hatta untuk melakukan proses karantina. Mereka harus menunggu berjam-jam lamanya hingga terjadi penumpukan yang begitu padat di bandara.
Discussion about this post