RASIONAL.CO.ID, Jakarta, Ulama asal Madinah Syekh Ali Jaber genap setahun telah berpulang ke pangkuan-Nya. Kendati demikian, nasehat bijak dan teladannya masih terus diamalkan.
Syekh Ali Jaber bukan hanya berdakwah dengan keilmuan yang dimiliki, akan tetapi dengan akhlak terpuji yang patut diteladani. Beragam nasihat bijak kakak kandung dari Syekh Muhammad Jaber ini menjadi hal yang penting untuk selalu diamalkan.
Berikut 5 nasihat Syekh Ali Jaber yang tim redaksi RASIONAL.CO.ID kumpulkan dari berbagai sumber agar dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Jadikan Al Quran sebagai sahabat
Syekh Ali Jaber dalam perjuangan dakwahnya di Nusantara memang fokus pada pembinaan Al Quran. Selain mendirikan pondok pesantren khusus tahfiz, ia pun menjadi pelopor dalam memberikan kemudahan bagi penyandang tunanetra untuk belajar menggunakan Al Quran braile digital. Sebab, Ayah 4 anak ini memiliki impian, kelak Indonesia akan menjadi sejuta penghafal Al Quran.
Syekh Ali Jaber pernah berkata, hati akan mati tanpa Al Quran, hati akan keras jika tidak diobati dengan Al Quran, hati juga tidak akan bahagia kecuali dengan Al Quran, maka jadikanlah Al Quran sahabat yang selalu menemani, Sungguh Al Quran itu memberi petunjuk ke jalan yang lurus.
Syukuri apa yang dimiliki
Berpedoman pada Al Quran surah Ibrahim ayat 7, Syekh Ali Jaber menekankan betapa pentingnya mensyukuri apa yang telah dimiliki, karena hal itu merupakan pemberian dari Sang Ilahi.
Syekh Ali Jaber pun pernah berkata, jika kamu merasa sangat nyaman, aman, dan tanpa rasa takut di kediamanmu, apalagi yang kamu harapkan selain hal itu, atau kamu ingin mengambil lautan yang penuh dengan harta? Maka hal demikian itu sebaiknya mengucapkan puji dan syukur kepada Allah atas kebahagiaan yang kamu miliki dan akuilah nikmat tersebut dengan pengakuan yang tulus.

Sakit gigi? Bayangkan Nabi Muhammad SAWÂ
Saat sakit gigi, Syekh Ali Jaber menyerukan untuk tidak mengeluh, ia berpesan untuk membayangkan Nabi Muhammad SAW, kenapa demikian?
Ingatlah ketika Nabi Muhammad SAW harus mengalami patah giginya saat berperang di jalan Allah SWT, bukan hanya itu, Rasulullah SAW pun sering difitnah sebagai penyihir dan orang gila.
Maka ketika ada hal-hal yang kita anggap sebagai bentuk kesedihan dan kesakitan bagi kita, bayangkanlah Nabi Muhammad SAW jauh lebih menderita ketika berjuang menegakkan Agama Islam.
Sabar
Kebahagiaan merupakan hal yang menjadi tujuan untuk dicari. Dipastikan, hampir seluruh makhluk hidup ingin merasakan kebahagiaan, bahkan berbagai cara dicari untuk bisa mewujudkan kebahagiaan.
Berkaitan dengan hal tersebut, Syekh Ali Jaber pernah berpesan untuk senantiasa bersabar dalam mendapatkan kebahagiaan.Â
Menurutnya, kebahagiaan itu ibarat kupu-kupu, jika dikejar maka ia akan lari darimu, namun jika duduk dengan tenang, ia akan turun ke tanganmu dengan sendirinya. Maka bersabarlah, karena sabar itu indah.
Jangan sebar maksiatmu
Ketika melakukan maksiat, hati seakan bergetar dan menyesalinya. Maka bersimpuh di hadapan-Nya merupakan hal yang patut dilakukan.
Memohon ampunan atas segala kekhilafan dan berharap dengan penuh keyakinan Allah SWT akan memaafkan, kemudian berupaya untuk tidak lagi melakukan.
Namun terkadang keliru, mulut dengan mudahnya menyebarkan maksiat yang telah dilakukan bukan di hadapan-Nya, melainkan di hadapan orang lain.
Alih-alih ingin mencurahkan hati (curhat) dan bahkan merasa bangga dengan kemaksiatan yang dilakukan, sehingga orang lain diberi tahu.
Syekh Ali Jaber mengingatkan untuk jangan sama sekali sebar maksiat, jangan memberi tahu siapapun tentang maksiatmu karena 2 sebab.
- Maksiat bukan untuk dibanggakan melainkan aib yang harus disimpan
- Manusia tidak akan melupakan keburukanmu, walaupun kamu sudah bertaubat. Â