RASIONAL.CO.ID, Jakarta – Selain pembelajaran Al-Qur’an Braille, Rumah Aspirasi Tunanetra Indonesia juga membina para penyandang difabel untuk mempelajari komputer. Hal ini membuktikan bahwa keterbatasan fisik tidak menjadi penghalang untuk melakukan kegiatan belajar.
Dalam acara Gerakan Wakaf dan Pembelajaran Qur’an Braille Selasa (14/12/2021), Presiden Rumah Aspirasi Tuna Netra Indonesia, Dr. H. Arief Pribadi mengatakan selain pembelajaran Al-Qur’an Braille, program lainnya yang dijalankan yakni pembelajaran komputer.
“Yang paling menarik yang perlu saya sampaikan mereka juga belajar komputer,” kata Arief kepada Rasional.co.id.
Dia menambahkan bahwa spesifikasi komputer yang dirancang khusus dan berbeda dengan komputer pada umumnya.
Program tersebut mendapat dukungan yang sangat besar dari berbagai pihak sehingga diikuti oleh para penyandang tuna netra dengan jumlah yang cukup fantastis, yakni mencapai angka 3 sampai 4 juta orang.
Selain itu, kegiatan pembelajaran sempat terhenti karena lonjakan pandemi yang sangat tinggi. Namun kini kegiatan tersebut telah kembali digelar di tempat Rumah Aspirasi Tuna Netra Indonesia.
Lebih lanjut, Arief menyebutkan akan membuka training centre dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan pembelajaran.
“Ini kita lagi rancang mudah-mudahan InsyaAllah di bulan Januari. Kita sudah ada tempatnya training centre untuk quran braille dan pembelajarannya” ujarnya.
Discussion about this post