RASIONAL.CO.ID, Jakarta – Sejumlah sarjana tertua di dunia menjadi bukti bahwa tidak ada kata terlambat untuk menuntut ilmu. Sejumlah mahasiswa tertua tersebut di antaranya juga beradaptasi dengan penggunaan komputer hingga kelas online saat pandemi, meskipun para mahasiswa usia 90-an tahun ini tidak mengenal komputer hingga setengah masa hidupnya.
Mereka menjadi bukti bagi orang-orang di dunia bahwa tidak pernah terlalu tua untuk belajar dan mengenyam pendidikan, termasuk di perguruan tinggi. Untuk itu, Rasional merangkum beberapa sosok para sarjana tertua di dunia.
Shigemi Hirata
Lahir di Jepang, 1 September 1919 ia dinobatkan sebagai The Oldest Graduate atau Sarjana Tertua di Dunia dari Guinness World Records pada 2016. Shigemi Hirata menerima gelar S1 Bachelor of Arts dari Kyoto University of Art and Design di Kyoto, Jepang pada 19 Maret 2016 di usia 96 tahun 200 hari.
Sebelumnya, Shigemi masuk kuliah di umur 85 tahun pada 2005. Ini artinya, Shigemi menyelesaikan studi 11 tahun di jurusan Seni Keramik pada 2016, seperti dikutip dari laman Guinness World Records.
Nola Ochs
Nola Ochs menyandang gelar The Oldest Graduate atau Sarjana Tertua di Dunia dari Guinness World Records pada 14 Mei 2007 silam. Ia menyelesaikan pendidikan vokasi dengan penekanan tentang sejarah di jurusan General Studies, Fort Hays State University, Hays, Kansas, Amerika Serikat pada usia 96 tahun.
Kelahiran 22 November 1911 ini lulus bersama cucunya, Alexandra Ochs, yang saat itu berusia 21 tahun. Ia wafat pada 9 Desember 2016 di usia 105 tahun.
Giuseppe Paterno
Giuseppe Paterno merupakan veteran Perang Dunia II yang menjadi sarjana tertua di Italia di usia 96 tahun pada 2020. Paterno kecil tumbuh di Sicily, Italia saat masa Great Depression dan harus masuk Italian Navy saat perang. Ketika perang usai, ia mendaftar kembali ke SMA dan lulus pada usia 31 tahun.
Pada 2017, di usia 90-an, Paterno mendaftar kuliah vokasi di jurusan Sejarah dan Filsafat, University of Palermo, Italia. Ia lebih senang menggunakan mesin tik dan buku ketimbang komputer dan internet, tetapi Paterno beradaptasi untuk ikut kuliah online learning semasa pandemi di 2020. Dikutip dari Reuters, ia berkomitmen untuk membaca dan menulis setelah lulus.
Oneita Sumsion
Perempuan asal Fairview, Utah, Amerika Serikat ini lulus sebagai sarjana jurnalistik, Brigham Young University (BYU), AS di usia 90 tahun pada Juni 2020. Dikutip dari laman BYU, penerima gelar Bachelor of Arts ini semula bekerja sebagai jurnalis sambil kuliah sekitar tahun 1987. Ia mengikuti suaminya pergi untuk misi ke Inggris dan meninggalkan kampus kendatitinggal satu kelas mata kuliah lagi untuk lulus.
Kelak, School of Communications Academic Advisor Emily Emerick membantu Sumsion lulus sarjana. Pengalaman Sumsion sebagai jurnalis di Deseret News, Daily Herald, dan Springville Herald disetarakan dengan satu kelas mata kuliahnya yang tersisa. Karena wisuda offline ditiadakan saat pandemi, keluarganya dan dosen menyelenggarakan pesta wisuda di rumahnya.
Sumber : berbagai sumber
Discussion about this post