RASIONAL.CO.ID, Jakarta – Sejarah penangan banjir di Jakarta sudah dilakukan dari zaman penjajahan Belanda, tepatnya pada saat Jan Pieterszoon Coen menjabat sebagai Gubernur Jendral VOC.
Dahulu wilayah Jakarta sebagian besar merupakan rawa-rawa dengan permukaan tanah yang lebih rendah dari permukaan laut. Sebelum seperti sekarang yang sudah berubah total menjadi wilayah padat penduduk.
Banjir di Jakarta sudah sering terjadi pada era VOC Jan Pieterszoon Coen, sehingga pemerintah setempat saat itu meresponnya dengan meluruskan sungai menjadi kanal di dalam wilayah kota dan sodetan di kali Ciliwung, namun tidak kunjung berhasil.
Banjir juga pernah melumpuhkan Batavia yang dahulu adalah nama dari Jakarta pada tahun 1918, hal tersebut merupakan bencana terparah dalam dua dekade terakhir. Sarana transportasi, termasuk lintasan trem listrik terendam air. Dua lokomotif cadangan dikerahkan untuk membantu trem-trem yang mogok dalam perjalanan.
Belanda terus melakukan upaya penanggulangan banjir di Batavia dengan membangun sejumlah proyek seperti banjir kanal Barat, Timur, Lingkar Kota, hingga sistem polder yang didesain oleh Van Breen pada tahun 1920-an.
Bahkan dari berbagai upaya yang telah dilakukan Belanda dalam upaya mencegah banjir masih belum berhasil, hingga setelah Indonesia merdeka masalah banjir masih terus menjadi perhatian. Pada tahun 1965 pemerintah membentuk Komandao Proyek Pencegahan Banjir dan berganti nama menjadi Proyek Pengendalian Banjir Jakarta Raya tahun 1972.
Ironisnya banjir besar bahkan masih melanda Jakarta pada awal 1976. Padahal sebelumnya Gubernur Ali Sadikin sudah membangun beberapa waduk dan pembuatan saluran baru seperti saluran Cengkareng dan Cakung.
Dalam sejarah penangan banjir di Jakarta lainnya, bahkan bencana ini semakin tak terbendung. Banjir besar semakin sering terjadi pada tahun 1996, 2002, 2007, dan 2013. Puncaknya pada tahun 2007, banjir menggenangi 60 persen Kota Jakarta. Meski pemerintah sudah membangun banjir kanal Timur sebagai respon terhadap banjir tahun 2002.
Bahkan hingga era Gubernur Anies Baswedan saat ini, banjir masih merupakan salah satu masalah besar bagi pusat perokonomian Ibu kota Jakarta.
Sumber: berbagai sumber
Discussion about this post