RASIONAL.CO.ID, DKI Jakarta – Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo dalam pidato kenegaraannya mengapresiasi hadirnya Access to Covid-19 Tools Accelerator atau ACT-A.
Hal tersebut seperti video yang telah dirilis oleh Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden yang menayangkan Presiden Joko Widodo tengah memberikan sambutannya terkait dengan ACT-A.
Senada dengan unggahan Presiden Joko Widodo melalui Instagram pribadinya @jokowi, ia pun menjelaskan apa itu ACT-A yang diluncurkan pada akhir April 2020.
Dijelaskan Presiden Jokowi, ACT-A merupakan bentuk kolaborasi sejumlah kalangan yang bergerak untuk mempercepat pengembangan, produksi, dan akses yang adil terhadap tes, perawatan, dan vaksin Covid-19.
“Saat dunia dihentak pandemi, sejumlah kalangan bergerak dan membentuk kolaborasi global untuk mempercepat pengembangan, produksi, dan akses yang adil terhadap tes, perawatan, dan vaksin Covid-19. Kolaborasi bernama Access to Covid-19 Tools Accelerator atau ACT-A ini diluncurkan pada akhir April 2020”, tulis Presiden Joko Widodo dalam akun Instagramnya pada Kamis (10/2/2022).
Presiden Joko Widodo menambahkan, ke depannya peran ACT-A masih sangat dibutuhkan, termasuk untuk menjembatani ketimpangan vaksinasi global karena ACT-A merupakan bagian penting arsitektur kesehatan dunia sekaligus bukti nyata manfaat multilateralisme.Â
Suami dari Ibu Iriana itu mengajak negara-negara berkembang untuk turut menjadi bagian yang dapat memasok rantai suplai obat, vaksin dan juga peralatan kesehatan.
Atas dasar itu, Presiden Joko Widodo menegaskan kerja sama riset, investasi dan trasnfer teknologi mutlak harus dilakukan, karena bentuk solidaritas tersebut merupakan kunci untuk keluar dari pandemi dan membangun arsitektur kesehatan dunia yang lebih tangguh.Â
“Negara berkembang harus menjadi bagian dari rantai pasok suplai obat, vaksin, dan peralatan kesehatan. Untuk itu, kerja sama, riset, investasi, dan transfer teknologi mutlak dilakukan. Solidaritas dan kerja sama adalah kunci untuk keluar dari pandemi dan membangun arsitektur kesehatan dunia yang lebih tangguh”, ujarnya.
Seperti diketahui, pria yang karib disapa Jokowi itu juga merupakan Presiden G20 yang kemudian ingin Indonesia menjadikan penguatan arsitektur kesehatan dunia sebagai salah satu agenda prioritas.
Apresiasinya dalam peran ACT-A, seraya mengajak negara-negara dan donor untuk memperkuat dukungan terhadap ACT-A.