RASIONAL.CO.ID, Jayapura – Seorang prajurit TNI dari Kodam Cenderawasih diduga kabur dari tugas. Dia juga membawa kabur senjata SS2-VI yang dikenal canggih.
Oknum tersebut bernama Prada Yotam Bungiangge. Dia melarikan diri atau Kelana Yudha pada Jumat (17/12/2021) usai menerima telepon dari seseorang, lalu buru-buru pergi, ternyata malah meninggalkan satuannya.
Prada Yotam bertugas di Kompi C Senggi, Kabupaten Keerom, Papua. Prajurit infantri ini juga membawa senjata api laras panjang jenis SS2-VI merupakan buatan PT Pindad.
Senapan serbu ini merupakan pengembangan dari SS1, dengan laras panjang 460 mm dan dapat mengenai target sejauh 400 meter. Senjata ini juga sangat akurat dengan kaliber 5,56×45 mm.
Senjata tersebut memiliki fitur charging handle yang akan tertarik kebelakang saat peluru telah habis, pengguna hanya perlu mengganti magazine, kemudian menekan tombol bolt-catch tanpa mengokang, dan senjata kembali siap ditembakan.
Belum diketahui motif Prada Yotam melarikan diri dari tugas dan satuannya. Kodam XVII Cenderawasih masih menyelidiki dan mencari oknum tersebut untuk menjalani pemeriksaan.
Kasus prajurit TNI meninggalkan satuan dan tugasnya di Papua sudah empat kali terjadi selama beberapa bulan terakhir. Dua di antaranya bergabung dengan kelompok kriminal bersenjata.
Sempat Terima Telepon
Sebelum meninggalkan tugasnya, Prada Yotam diketahui sempat menerima telepon. Sejauh ini belum diketahui pasti sosok yang menghubungi oknum tersebut, keluaraga atau pihak lainnya.
Tiba-tiba saja, dia langsung pergi dengan terburu-buru meninggalkan Kompi C Senggi. Pada saat itu yang bersangkutan juga membawa senjata api organik milik TNI AD.
Informasi yang dihimpun, yang bersangkutan menuju ke arah Wamena, Kabupaten Jayawijaya. Namun belum dipastikan kebenarannya dan kini masih dalam penyelidikan.
Kodam XVII Cenderawasih akan menerapkan sanksi tegas bagi personelnya yang Kelana Yudha. Apalagi sampai bergabung dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua.
Prajurit Infanteri
Prajurit yang melarikan diri dari tugas ini merupakan pasukan infanteri. Anggota ini merupakan pasukan tempur darat utama yang dilatihi untuk pertempuran jarak dekat.
TNI AD Memiliki tak kurang dari 38 Batalyon Infanteri atau sering juga disebut Yonif. Setiap tanggal 15 Desember dalam lingkungan TNI AD diadakan peringatan Hari Juang Kartika TNI AD atau dulu biasa disebut sebagai hari Infanteri TNI.
Selain Batalyon Infanteri yang berada di bawah komando TNI AD, masih terdapat 11 Batalyon Infanteri Marinir yang berada di bawah komando Korps Marinir TNI AL.
Discussion about this post