RASIONAL.CO.ID, Jakarta – Penyebaran varian Omicron di Inggris sangat cepat dalam sepekan terakhir. Tercatat jumlah kasus pada Rabu (22/12/2021) mencapai 106.122 lebih tinggi hari sebelumnya sebanyak 90.629.
Berdasarkan data dari pemerintah Inggris, total kasus meningkat hingga mencapai 643.219
Hal ini menyebabkan banyak industri yang mengeluh atas kurangnya tenaga kerja, dikarenakan banyaknya pegawai yang terinfeksi Covid-19 sehingga harus melakukan karantina atau dirawat di rumah sakit.
Pemerintah Inggris mengatakan pada Rabu bahwa periode isolasi Covid-19 dipangkas dari 19 hari menjadi 7 hari. Aturan ini berlaku untuk mereka yang dites negatif pada tes aliran lateral selama dua hari berturut-turut.
Menteri Boris Johnson belum memberlakukan pembatasan menjelang Natal dan Tahun Baru meski jumlah kasus Covid-19 melonjak drastis.
Johnson juga mengatakan pemerintah Inggris tengah memikirkan bagaimana tindak lanjut jika situasi bertambah parah seuasai liburan akhir tahun.
Sebanyak 195 pasien dirawat di rumah sakit akibat varian Omicron di Inggris dengan angka kematian mencapai 18 orang pada hingga hari Selasa.
Jumlah total pasien Covid-19 di rumah sakit adalah 8.008, naik sedikit dalam tujuh hari terakhir. Namun jumlah ini masih jauh jika dibandingkan Januari lalu yaitu 38.000. Ada 140 kematian dalam 28 hari terakhir.
Sumber: Tempo
Discussion about this post