RASIONAL.CO.ID, Jakarta – Pembangkit nuklir mulai dilirik lagi. Mungkin masih banyak orang yang kerap merasa takut ketika mendengar istilah nuklir dan membuat sebagian masyarakat merasa tidak yakin dengan penggunaan nuklir sebagai sumber energi.
Ditambah setelah berbagai kecelakaan yang melibatkan pembangkit listrik tenaga nuklir sempat terjadi. Seperti contoh kecelakaan di Fukushima, Chernobyl, dan Pulau Three Mile masih membayangi, memicu skeptisisme dan ketakutan serta menghalangi investor untuk mendanai proyek-proyek nuklir ini.
Namun, belakangan ini terjadi krisis iklim dan sumber energi terbarukan jadi sangat dibutuhkan, sejumlah pemerintah dan investor dari berbagai negara mulai melihat potensi dari industri nuklir lagi. Bahkan sudah banyak orang mulai berpendapat kalau pengembangan teknologi nuklir ini perlu diberi kesempatan.
Tenaga nuklir merupakan salah satu sumber energi rendah karbon paling andal yang tersedia, meskipun terkenal mahal untuk dibangun. Para pendukung pengembangan energi nuklir menekankan bahwa tenaga nuklir mengalir bahkan ketika matahari tidak bersinar dan angin tidak bertiup.
“Kami membutuhkan energi terbarukan untuk dilengkapi dengan sumber energi 24/7 yang andal,” kata James Hansen, ilmuwan iklim di Universitas Columbia.
Sebagai informasi, menurut Asosiasi Nuklir Dunia saat ini penggunaan energi nuklir telah menyumbang sekitar 10% dari produksi listrik dunia. Di beberapa negara, porsinya bahkan lebih besar, seperti di Amerika Serikat dan Inggris menghasilkan sekitar 20% listrik mereka dari energi nuklir, sdangkan di Prancis angka ini mencapai 70%.
Sumber: berbagai sumber
Discussion about this post