RASIONAL.CO.ID, Jakarta – Mendidik anak secara islami terhadap konten negatif atau pornografi yang perlu kita cermati. Seiring perkembangan jaman yang semakin didominasi oleh teknologi yang mutakhir, menjadikan anak-anak dengan mudah mengakses berbagai pengetahuan atau informasi yang luas dan bebas.
Pasalnya, hanya dengan sentuhan jari jemari, mereka dengan mudahnya dapat mengakses informasi melalui handphone atau laptop dengan sumber jaringan internet.
Sebab, ada dua kemungkinan dari hal tersebut, yakni pengetahuan dan informasi yang baik dan positif, atau justru sebaliknya, bisa memberikan pengaruh yang negatif bagi mereka. Terlebih, kini mayoritas sekolah pun sudah menerapkan penggunaan alat komunikasi dan internet untuk mendukung kegiatan belajar anak-anak.
Disinilah, peran orangtua serta keluarga sangat dibutuhkan untuk mendidik anak-anak secara Islami terhadap akses informasi yang berasal dari internet. Tujuannya, supaya anak-anak dapat menggunakan alat komunikasi dan internet, serta memperoleh sumber pengetahuan dengan tepat.
Lalu, bagaimana jika konten pornografi muncul melalui iklan, media sosial, games, film, video klip, atau tidak sengaja terlihat oleh anak-anak? Hal ini bisa mengakibatkan mereka menjadi penasaran dan akhirnya terjerumus mengonsumsi konten tersebut.
Berdasarkan ilmu medis, kecanduan konten pornografi terutama terhadap anak-anak dapat memengaruhi fungsi otak, serta merangsang tubuh dan emosi mereka untuk melakukan perilaku dan tindakan seksual.
Dalam Islam pun sangat melarang karena termasuk dosa zina. Seperti yang kita ketahui, zina termasuk salah satu dosa besar di samping syirik dan membunuh tanpa hak. Allah sangat membenci maksiat ini sebagaimana peringatan-Nya dalam Al-Qur’an:
وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلً
“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS Al-Isra: 32)
Seorang Dai lulusan Sastra Arab Universitas Indonesia Ustaz Farid Nu’man Hasan memberikan nasihat dengan menukil salah satu ayat Al-Qur’an:
وَلَا تُؤْتُوا السُّفَهَاءَ أَمْوَالَكُمُ الَّتِي جَعَلَ اللَّهُ لَكُمْ قِيَامًا وَارْزُقُوهُمْ فِيهَا وَاكْسُوهُمْ وَقُولُوا لَهُمْ قَوْلًا مَعْرُوفًا
“Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik.” (QS An Nisa: 5)
Oleh sebab itu, para orangtua sebaiknya menerapkan beberapa poin berikut ini, seperti:
- Mengajarkan mereka ilmu dan aturan sesuai dengan Al Qu-ran dan Hadist Rasulullah SAW.
- Memantau anak-anak yang belum mumayyiz dalam menggunakan alat komunikasi dengan akses internet.
- Memberikan pemahaman tentang mana hal yang boleh diakses dan yang tidak.
- Mendampingi saat mengakses internet serta menjelajahi dunia maya. Jadi, sangat tidak disarankan membiarkan mereka mengakses sendiri.
- Mengajak anak-anak untuk meluangkan waktu luang dengan berkumpul bersama keluarga.
- Mengajak mereka berdiskusi terkait hal apapun agar mereka bukan hanya memperoleh pengetahuan dan informasi, tetapi juga terutama bimbingan dari orangtua (didalam rumah), serta pihak sekolah (diluar rumah).
- Hal terpenting lainnya yaitu menerapkan safety feature dalam jaringan internet di gadget agar mencegah anak dari terpapar situs konten yang negatif atau pornografi.
Demikian, hal-hal yang dapat diterapkan oleh para orangtua di rumah untuk mendidik anak-anak dari pengaruh konten pornografi, serta membimbingnya terhadap penggunaan alat komunikasi dan internet. Sebab, mereka belum mampu untuk bertanggungjawab dalam memanfaatkannya apakah dapat memperoleh manfaat kebaikan, atau justru kebalikannya.
Sumber: berbagai sumber
Discussion about this post