RASIONAL.CO.ID, Manila – Maskapai Nasional Filipina, Philippine Airlines (PAL) lepas dari bangkrut, karena pangkas utang miliaran dollar AS. Pasalnya, pengadilan Amerika Serikat setuju terhadap rencana Philippine Airlines untuk memangkas utang hingga 2 miliar dolar AS dan memperoleh modal tambahan.
Maskapai nasional Filipina telah mengajukan kebangkrutan di Amerika Serikat pada bulan September. Pihaknya mencari bantuan dari kreditur saat mencoba untuk bertahan dari kebangkrutan yang terjadi pada industri penerbangan akibat pandemi COVID-19.
“Rencana reorganisasi yang disetujui pengadilan mencakup pengurangan utang 2 miliar dolar AS dan likuiditas tambahan 505 juta dolar AS dari pemegang saham utamanya” ungkap Philippine Airlines yang dilansir Channel News Asia, Minggu (2/1/2022).
Perusahaan juga mempunyai pilihan untuk memperoleh pendanaan tambahan hingga 150 juta dolar AS dari investor baru.
Baca juga: Sepanjang 2021, Satpol PP Jaksel Raup Rp126 Juta dari Warga yang Tidak Gunakan Masker
“PAL telah merampingkan operasi dengan armada yang ditata ulang dan sekarang dikapitalisasi lebih baik untuk pertumbuhan di masa depan,” ungkap pihaknya.
Diketahui, rute penerbangan di Filipina runtuh lebih dari 75 persen pada tahun 2020. Hal tersebut terjadi dikarenakan adanya pembatasan perjalanan yang diberlakukan untuk menangkal virus COVID-19. Dari 60 juta penumpang domestik dan internasional pada 2019, lalu lintas berkurang menjadi 13 juta pada 2020.
Philippine Airlines menyatakan bahwa pada bulan September telah membatalkan lebih dari 80.000 rute penerbangan, menghapus pendapatan 2 miliar dolar AS, dan memberhentikan lebih dari 2.000 karyawan.
Ketika perbatasan dibuka kembali dan pembatasan perjalanan dilonggarkan, maskapai Nasional Filipina itu mengatakan akan melanjutkan penerbangan reguler, termasuk ke kota-kota di daratan Cina dan Australia.
Sumber: tribunnews.com