RASIONAL.CO.ID, Jakarta – Mengaji di malam Jumat memiliki sejumlah keutamaan. Umat Islam umumnya membaca salah satu surah, yakni Al Kahfi atau Yasin. Lalu mana kah yang sesuai sunnah Rasulullah?
Baik mengaji Al Kahfi dan Yasin sama-sama tercantum dalam hadist. Namun bila melihat tingkat kesahihannya, Nabi shallalahu alaihi wasallam mengajurkan umatnya membaca surah Al Kahfi.
Baca Juga: 3 Cara Tak Telat Bangun Shalat Subuh, Nomor 1 Paling Ekstrem
Hadist yang diriwayatkan Ibnu Umar, berkata Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Barang siapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat, maka timbulah cahaya baginya dari telapak kakinya hingga ke langit yang memberikan sinar baginya kelak di hari kiamat, dan diampunilah baginya semua dosa di antara dua hari Jumat.” (HR An-Nasa’i dan Baihaqi).

Kemudian dalam riwayat lain, “Barang siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada malam Jumat, dia akan disinari cahaya antara dirinya dan Ka’bah. (HR ad-Darimi).
Sementara mengenai surah Yasin berbunyi: “Barangsiapa membaca Yaasiin dihari dan malam jumah dengan mengharap ridho Allah, diampuni dosanya” (HR Asbahaani).
Baca Juga: Amalan Sunnah di Hari Jumat, Yuk Kita Terapkan!
Dalam riwayat lain Imam Tsa’labi menuturkan dari Abu Hurairoh, Rasululllah mengatakan: “Barangsiapa membaca Yaasiin di malam jum’at, maka paginya diampuni dosanya.”
Berikut 4 cara menyikapi perbedaaan tersebut:
1. Ambil Hadist yang Shahih
Umat Islam sebaiknya mengambil hadist yang statusnya shahih, yakni sesuai anjuran Rasul. Validitas sebuah hadist dilihat dari perawi dan sanadnya.
2. Jangan Mengistimewakan Surah Tertentu
Ibadah seorang muslim harus mengacu pada dua hal yakni Al Quran dan hadist. Jangan sampai mengistimewakan satu surah tertentu tanpa landasan yang jelas.
3. Al Kahfi dan Yasin Sama-sama Mulia
Baik Al Kahfi dan Yasin sama-sama surah yang mulia. Sebab keduanya merupakan surah dalam Al Quran yang merupakan kalam Allah. Karena itu jangan menganggap salah satunya lebi spesial.
4. Bukan Cuma Tradisi
Mengaji di malam Jumat merupakan suatu anjuran yang disunnahkan Rasulullah. Umat Islam diminta melihat hal tersebut bukan hanya sebagai tradisi, sehingga perlu mengacu pada hadist shahih.
Discussion about this post