RASIONAL.CO.ID, Jakarta – Dalam satu hari ini, publik di dunia maya dihebohkan dengan tagar #Harunaout dan juga #saveSTY.
Hal ini bukan tanpa sebab, Haruna telah melontarkan kritikan terhadap kepelatihan Timnas yang dipimpin oleh Shin Tae-Yong. Kritikan yang diberikan bahkan sampai dua kali dilontarkan Haruna Soemitro ke Shin Tae-yong.
Pertama, saat hadir di rapat evaluasi Shin Tae-yong pasca Piala AFF 2020 yang berlangsung pada Kamis, 13 Januari 2022.
Dan kedua, Haruna Soemitro melemparkan kritikan ketika hadir di salah satu podcast. Ia menyebut Shin Tae-yong tak istimewa karena hanya membawa Timnas Indonesia finis runner-up di Piala AFF 2020. Hal ini sama dengan pelatih-pelatih lain yang sudah membawa Timnas lima kali menjadi finalis sebelum STY.
“Tidak penting itu sebuah proses. Yang paling penting adalah hasil. Apa pun latihannya kalau tidak juara, ya belum dikatakan juara. Indonesia sudah enam kali masuk final Piala AFF. Kalau sekarang tetap runner-up, ya bukan prestasi,’’ kritik Haruna soal hasil Timnas Indonesia di Piala AFF 2020.
Baca juga: Alasan Messi dan Neymar Belum Bermain untuk PSG
Namun, ternyata kritikan itu tidak diterima oleh warganet dan sebagian besar masyarakat Indonesia. Mereka menilai apa yang sudah dilakukan STY sudah baik, dan ada di jalur yang benar. Di mana saat ini Indonesia memiliki tim yang potensial menjadi juara di tahun-tahun yang akan datang.
Profil Haruna Soemitro
Haruna Soemitro adalah bukan orang asing di dunia sepakbola Indonesia. Sebelum menjadi EXCO PSSI, ia sudah mengenyam banyak sekali berbagai peran di cabang olahraga kulit bundar ini.
Pertama kali berkecimpung ke dunia sepakbola pada 2003 dengan menjadi manajer Persebaya Surabaya. Ia tertarik gabung dengan manajemen Persebaya Surabaya karena selain seorang Bonek sejati, ia juga prihatin dengan klub berjuluk Bajul Ijo tersebut saat itu.
Ketika Haruna Soemitro masuk, Persebaya Surabaya baru saja terdegradasi ke Divisi I (sekarang Liga 2). Namun, berkat tangan dingin Haruna Soemitro, Persebaya Surabaya langsung juara Divisi I 2003 dan berhak promosi ke Divisi Utama (Liga 1) 2004.
“Pada tahun 2003, ada momen saat Persebaya mengalami krisis dan harus terdegradasi ke divisi satu. Selanjutnya saya bersama teman-teman dari Surabaya terpanggil untuk membangun kembali Persebaya. Alhamdulillah Persebaya juara,” kata Haruna Soemitro saat menjadi bintang tamu di Channel YouTube Hamka Hamzah.
Kemudian, Haruna Soemitro ditunjuk sebagai manajer tim sepakbola PON Jawa Timur 2004. Hebatnya, ia mengantarkan sang tim merebut medali emas dalam ajang multievent yang digelar di Palembang tersebut.
Singkat cerita, Haruna Soemitro menjabat sebagai anggota Asprov Jawa Timur, berlanjut ke manajer hingga kini menduduki posisi Direktur Klub Madura United dan anggota Exco PSSI.
Simak juga: RASFM Jakarta