RASIONAL.CO.ID, Jakarta – Hati-hati, kebiasaan sepele ternyata dapat merusak otak. Otak memegang kendali seluruh fungsi utama tubuh saat melakukan aktivitas sehari-hari.
Menurut Jessica Caldwell, neuropsikolog dan Direktur Pusat Pencegahan Gerakan Alzheimer Wanita di Klinik Cleveland, terdapat berbagai macam aktivitas yang terlihat sepele namun sebetulnya mempunyai dampak buruk bagi kesehatan otak.
Perlu diketahui, ada beberapa kebiasaan yang dianggap sepele namun dapat merusak otak menurut para pakar. Berikut kebiasaan sepele yang mampu merusak otak menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dilansir dari laman Medicover Hospitals dan laman OnHealth.
Kebiasaan Menutup Kepala Saat Terlelap
Dilansir dari Medicover Hospitals, menutup kepala saat tidur menjadi salah satu kebiasaan yang dapat merusak otak. Pasalnya, hal tersebut dapat mengakibatkan otak mengalami kekurangan pasokan oksigen.
Jika ingin mendapatkan porsi oksigen yang ideal, maka jangan menutup kepala saat tidur.
Malas Gerak atau Mager
Pakar Charles Patrick Davis, MD, PhD dalam OnHealth mengungkapkan bahwa semakin lama kita tidak berolahraga, maka kemungkinan mengalami demensia akan lebih besar.
Tak sampai disitu, ada beberapa risiko lain yang mengintai seperti penyakit jantung, diabetes, dan tekanan darah tinggi, yang mana semua ini juga berkaitan dengan Alzheimer.
Minim Sosialisasi
Menurut Davis, membuat tiap manusia membutuhkan komunikasi untuk bertahan hidup dan berkembang karena manusia merupakan makhluk sosial. Kekurangan berinteraksi dapat menurunkan fungsi kognitif otak hingga lebih parahnya menyebabkan depresi.
Mendengarkan dengan Volume Tinggi
Davis mengatakan bahwa gangguan pendengaran akibat terlalu banyak mendegarkan musik dengan volume tinggi berhubungan dengan kerusakan otak.
Pasalnya, hal tersebut mengakibatkan otak harus bekerja keras untuk memproses apa yang dikatakan dan tidak mampu menyimpan apa yang didengar ke dalam memori.
Kebiasaan Malas Sarapan
Kebiasaan ini akan membawa pengaruh buruk pada otak. Hal ini dikarenakan, setelah bangun tidur manusia membutuhkan nutrisi penting. Melewatkan sarapan akan berakibat pada kadar glukosa darah yang rendah dan berujung memberikan dampak negatif pada fungsi otak.
Kesepian atau Selalu Sendirian
Orang-orang yang ada di sekitar kita dapat membuat lebih bahagia dan produktif. Sifat manusia sebagai makhluk sosial menyebabkan interaksi sosial mampu merangsang pikiran dan membuat seseorang bisa tetap waspada dan bahagia.
Sebaliknya, terlalu sering mengisolasi diri akan berakibat depresi dan kecemasan. Rasa kesepian juga memicu risiko penurunan kognitif otak dan terjadinya demensia.
Multitasking
Orang yang multitasking biasanya selalu dibanjiri pujian karena berhasil mengerjakan banyak kegiatan dalam satu waktu. Namun, para peneliti di Stanford University mengungkapkan bahwa orang yang terbiasa dibombardir dengan berbagai informasi memiliki hubungan dengan gangguan daya ingat.
Bahkan, penelitian dari University of London menunjukkan, ternyata multitasking juga dapat menurunkan skor IQ untuk sementara hingga 15 persen.
Sumber: berbagai sumber
Discussion about this post