Lahir pada 24 Juli 1959, Haji Lulung merupakan anak ketujuh dari sebelas bersaudara, ayahnya yang bernama Ibrahim Tjilang, adalah seorang tentara BKR berpangkat Peltu. Sementara sang ibu, merupakan keturuan dari KH. Abdullah Syafi’i, seorang pendiri Perguruan Islam Asy-Syafiiyyah.
Haji Lulung pernah menjabat sebagai anggota DPR RI untuk daerah pemilihan DKI Jakarta III (Kepulauan Seribu, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara) sejak 2019 hingga 2021 di Komisi VII. Sebelum itu, ia juga merupakan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta sejak tahun 2014 hingga mengundurkan diri pada 2018.
Tak hanya bergelut dalam dunia politik, Haji Lulung juga seorang pengusaha yang memiliki sejumlah perusahaan. Haji Lulung memiliki sejumlah perusahaan seperti PT Putraja Perkasa, PT Tirta Jaya Perkasa, koperasi Kobita, PT Tujuh Fajar Gemilang, dan PT Satu Komando Nusantara yang bergerak dalam bidang jasa keamanan, perparkiran, dan penagihan utang.
Dalam organisasi, Haji Lulung turut aktif dalam PPM, AMPI, Karang Taruna, dan turut mendirikan ormas Gerak Betawi dan menjadi Sekretaris Jenderal Bamus Betawi.
Dalam politik, haji Lulung berafiliasi dengan tiga partai politik. Pada tahun 2002 ia bergabung dalam Partai Bintang reformasi (PBR) dan sempat menjabat sebagai sebagai Ketua DPC PBR Jakarta Barat.
Pada 2004, Haji Lulung kembali menjadi kader PPP dan terpilih menjadi Ketua DPC PPP Jakarta Pusat.
Pada 2018, bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN) untuk mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari partai tersebut. Namun, kemudian Haji Lulung kembali bergabung dalam PPP.
Selain sebagai seorang pengusaha dan politikus, selaku pengacara, ia juga memiliki advokasi bernama Lunggana Advocate & Friends di Tanah Abang.
Discussion about this post