RASIONAL.CO.ID, Jakarta – Babe Haikal Hassan (Ahmad Haikal Hassan Barras) mempunyai alasan sendiri mengapa tidak ingin memasukkan anaknya ke Pesantren.
Melalui wawancara eksklusif dengan RASIONAL.CO.ID saat ditemui usai siaran di RASFM, Senin 3 Januari 2022, Babe Haikal Hassan menyampaikan alasan utama anaknya tidak akan dimasukkan ke Pesantren.
Babe Haikal Hassan dengan tegas menyatakan tidak akan memasukkan anaknya ke Pesantren karena ingin melihat perkembangan anaknya secara langsung.
“Saya enggak sependapat dengan orang yang masukin anaknya ke Pesantren, bagi saya harus melihat perkembangan anak setiap hari, kalopun mau dimasukin Pesantren, Pesantren yang bolehin ketemu anaknya tiap hari,” ucap Babe Haikal Hassan.
Bagi pendakwah asal betawi ini, orang tua harus bisa melihat setiap hari dan mengikuti perkembangan anaknya jika di Pesantren.
“Buat saya, ga mau ikut-ikutan, yang namanya anaknya masuk ke Pesantren, orang tua mesti bisa lihat tiap hari dan ikuti perkembangan anaknya, baru saya percaya,” ujarnya.
Pendakwah lulusan teknik ini juga berasumsi, jika anak tidak betah dan ingin pulang di Pesantren berarti ada yang salah dalam pendidikan Pesantren.
“Ketemu anaknya 1 bulan sekali, 2 bulan sekali, 6 bulan sekali, mau ngapain? takut anaknya pulang? Kalo takut anaknya pulang, ga betah, berarti ada yang salah dalam pendidikan Pesantren itu,” ucap aktivis 212 ini.
Dirinya menambahkan, jika anak tidak mau pulang dan betah di Pesantren baru bisa dikatakan benar, tanpa adanya pemaksaan.
“Kalo anaknya betah dan ga mau pulang itu baru pendidikan Pesantren yang bener, bukan dipaksain,” tuturnya.
Babe Haikal Hassan juga menyebut prosentase anak yang jadi dari Pesantren itu sedikit jumlahnya, baik itu ulama, pengusaha maupun sejumlah profesi yang lainnya.
Atas dasar itu, Babe Haikal Hassan pun membuat Pesantren Tahfidz sendiri yang mewajibkan orang tuanya harus datang tiap hari untuk turut melatih anaknya mengaji.

“Anak saya mau saya ikuti perkembangannya, jadi saya ga mau masukin ke Pesantren, jadi dia sama saya”. kata Babe Haikal Hassan yang juga diketahui sebagai pakar sejarah Islam.
Babe Haikal Hassan juga menyampaikan untuk orang tua yang masukkan anaknya ke Pesantren tidak masalah, yang terpenting anaknya suka dan ridho.