RASIONAL.CO.ID, Betun – Akses transportasi putus akibat jembatan berenain di Malaka roboh. Peristiwa tersebut terjadi karena intensitas hujan yang tinggi yang melanda wilayah Kabupaten Malaka sepekan terakhir. Dampaknya, banjir besar di Kali Benenain, Kabupaten Malaka, Provinsi NTT hingga mengakibatkan robohnya jembatan darurat Benenain.
Menurut informasi, jembatan darurat Benenain digunakan oleh warga sebagai jembatan darurat yang dibangun setelah terjadinya badai Siklon Seroja yang terjadi di wilayah itu beberapa waktu lalu.
Pasalnya, jembatan Benenain merupakan satu-satunya akses transportasi yang menghubungkan antara Malaka Barat dan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka.
Salah satu warga Kabupaten Malaka, Dian Berebein menjelaskan bahwa selama empat hari belakangan ini, hujan terus melanda wilayah Kabupaten Malaka hingga mengakibatkan banjir dan dampaknya jembatan darurat Benenain tersebut putus total.
Baca juga: Tips Beli Motor Klasik, Jadul Tapi Antik
“Tiga sampai empat hari ini hujan terus dan akhirnya jembatan itu roboh dan akses transportasi putus total, terbawa dia punya besi-besi semua,” ungkap Dian, Kamis (6/1/2022).
Diinformasikan bahwa kendaraan sama sekali tidak dapat melintas di jembatan tersebut. Bagi kendaraan roda dua yang hendak melintas, harus merogoh kocek. Pengendara harus mengeluarkan uang yakni sebesar Rp 100 ribu untuk kendaraan roda dua jenis bebek dan Rp 200 ribu untuk kendaraan roda dua jenis motor besar untuk membayar jasa para pemikul kendaraan saat hendak melewati kali Benenain.
“Hingga saat ini, pihak BPBD Kabupaten Malaka belum terlihat di lokasi,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa apabila ada warga yang datang dari Kupang, maka harus mengambil ruas jalan melalui Kota Soe, Kefamenanu, Salui untuk mencapai ibu kota Kabupaten Malaka, Betun.
“Selama ini kan dari Kupang, Batu Putih langsung ke Malaka, tapi sekarang harus putar jauh lagi,” imbuhnya.
Disamping itu, kondisi ini juga akan berdampak kepada warga Malaka yang hendak berjualan di pasar.
“Pokoknya kalau jembatan putus begini warga yang biasa jualan di pasar-pasar bakalan susah karena mereka tidak bisa nyebrang kesana kemari. Baru Malaka Barat itu mayoritas warganya jualan keliling pasar bawa hasil panen. Ditambah lagi kalau banjir begini, tanaman yang siap jual, air bawa pi laut semua,” ujar Dian.
Sumber: kumparan.com